Selasa, 29 Maret 2011

Manfaat ASI yang Tidak Ada di Susu Formula


img

Saat ini masih sedikit bayi yang bisa mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Beberapa bayi justru diberikan susu formula yang terbuat dari susu sapi. Padahal ada banyak kandungan ASI yang tidak ada di susu formula.

Hal pertama yang seorang ibu perlu ketahui adalah kandungan dari susu manusia dan susu sapi itu berbeda. Pada susu sapi kadar proteinnya lebih tinggi yaitu 3,4 persen, sedangkan susu manusia hanya 0,9 persen. Kadar laktosa di dalam susu manusia lebih besar yaitu 7 persen sedangkan di dalam susu sapi sebesar 4,8 persen.

'Karena itu ASI untuk otak dan susu formula untuk otot,' ujar dr IGAN Pratiwi selaku Ketua Satgas ASI IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dalam acara seminar tentang Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif Bagi Bayi dalam Mendukung MDGs di Hotel Manhattan, Jakarta, Selasa (29/3/2011).

Dokter yang akrab disapa Tiwi ini menuturkan laktosa sangat penting dalam proses pembentukan myelin otak. Myelin ini berfungsi untuk mengantarkan rangsangan yang diterima oleh bayi. Saat menyusu rangsangan yang diterima oleh si kecil seperti mencium bau ibunya serta mendengar dan merasakan napas sang ibu.

Sedangkan pada susu sapi kandungan yang paling tingginya adalah protein yang berfungsi membantu pembentukan otot karena sapi memang membutuhkan otot yang kuat seperti untuk bergerak atau membajak sawah.

dr Tiwi menuturkan laktosa yang tinggi pada bayi yang baru lahir kadang bisa menyebabkan diare. Tapi kondisi ini merupakan suatu hal yang normal atau fisiologis sehingga ibu tidak perlu menghentikan pemberian ASI.

'Jika diare disebabkan oleh fisiologis, maka berat badannya tidak akan turun. Jadi selama berat badannya tidak berkurang, ibu tidak perlu menghentikan pemberian ASI dan normalnya bayi bisa buang air besar sebanyak 10-15 kali sehari,' ungkapnya seperti dilansir detikHealth.

Selain itu AA dan DHA yang terkandung di dalam ASI juga dilengkapi dengan enzim lipase sehingga bisa dicerna oleh tubuh bayi. Sedangkan pada susu formula memang ada AA dan DHA tapi tidak ada enzimnya. Hal ini karena enzim lipase baru dibentuk saat bayi berusia 6-9 bulan.

Manfaat lain dari ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan kolostrum yang keluar di awal-awal bayi menyusu. Kolostrum yang keluar saat bayi menyusu mengandung 1-3 juta leukosit (sel darah putih) dalam 1 ml ASI.

'Jadi kalau ada yang bening-bening sedikit yang keluar dari payudara jangan diremehkan, karena itu mengandung leukosit yang bisa bermanfaat membunuh bakteri di dalam tubuh bayi,' ujar dokter yang berpraktek di RS Buda Jakarta.

Ia juga mengatakan keberhasilan ibu menyusui untuk terus memberikan ASI pada bayinya sangat ditentukan oleh dukungan dari suami, keluarga, petugas kesehatan, masyarakat serta lingkungan kerjanya.

'Menyusui merupakan suatu proses keseimbangan yang melibatkan tiga orang yaitu ibu, bayi dan ayahnya. Karena itu peran ayah sangat berarti dalam hal keberhasilan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan atau sampai 2 tahun,' ujar dr Utami Roesli SpA, MBA, IBCLC.

Karena itu dr Utami menuturkan bahwa seorang ayah juga punya power (kekuatan) untuk menyehatkan anaknya dan berperan dalam proses menyusui (breastfeeding father).

Sumber : http://www.wolipop.com/
Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !

Selasa, 22 Maret 2011

Berenang Bisa Buat Si Kecil Lebih Pintar

Isi akhir pekan Anda dengan mengajak si kecil berenang. Selain menyenangkan, berenang ternyata bisa membuat si kecil lebih pintar.

Sebuah penelitian dari Queensland, Australia mengungkap bahwa berenang tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik si kecil. Mereka mengatakan bahwa berenang juga bisa meningkatkan kinerja otak anak dan membuatnya lebih pintar.

Riset yang dilakukan oleh Griffith University melibatkan lebih dari 10.000 anak yang berusia rata-rata 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah berenang memberikan kontribusi pada perkembangan fisik, sosial, kognitif pada si kecil.
Seperti dilansir Times of India, penelitian ini telah dilakukan selama 2 tahun untuk memastikan perkembangan anak selama mereka belajar berenang. Professor Robyn Jorgensen mengatakan, hasil penelitian menemukan bahwa anak-anak yang berusia sama dan bisa berenang jauh lebih percaya diri, dibanding dengan teman-temannya yang berusia sama namun tidak bisa berenang.

'Data awal dari studi ini cukup positif. Anak-anak yang bergabung dalam sekolah renang terlihat tumbuh lebih baik di kehidupan mereka, lebih pintar, pandai bersosialisasi dan juga fisik yang baik,' ungkap Jorgensen.

sumber :
Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !

Rabu, 16 Maret 2011

Cara Mengatasi Perut Kram

Pernah merasa sakit / kejang di bagian perut secara tiba-tiba? Mungkin yang sobat sehat rasakan itu adalah kram perut. Untuk itu, kali ini blog sehat akan membahas mengenai Cara Mengatasi Perut Kram. Cekidot.
Penyebab Perut KramBanyak kejadian seseorang mengalami kram perut karena telat makan dan lama berada di ruang AC. Ada juga yang mengalami kram perut karena menstruasi. Kram perut juga bisa

Selasa, 15 Maret 2011

Tanaman Obat - Kapulaga

Kapulaga
Nama Ilmiah:Amamum Campactum Soland
Nama Daerah:Kapolagha, Kapol, Kapulaga, Palago, Pelaga puwar

Nama Asing:Ronde Kardemon
Kandungan:Minyak protein, gula, lemak, terbang‑sineol, terpineol dan alfaborneol, beta-kamper dan silikat
Bagian Yang Digunakan:Seluruh bagian (daun, bunga, buah, dan akar)
Ciri-Ciri:Tanaman kapulaga ini tumbuh berumbi akar dengan tinggi antara 2-3 m. Daunnya

Sabtu, 05 Maret 2011

Tips Ampuh Mengatasi Alergi Pada Anak !

Jika ternyata si kecil memang terdiagnosis mengalami alergi dalam ruangan, maka sebagai orangtua perlu untuk mengurangi/menghindarkan si kecil terhadap pajanan alergen. 

Jika musim telah berganti, akan tetapi anak tetap mengalami gejala alergi, kemungkinan ia menderita alergi yang menetap (sepanjang tahun). Penyebabnya adalah alergen di dalam ruangan seperti debu, tungau, jamur, atau bulu hewan peliharaan.


Alergen manakah yang menjadi pemicu? Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah berkonsultasi dengan dokter. Jelaskan pada dokter tentang gejala-gejala yang dialami si kecil. Berdasarkan pemeriksaan, dokter akan membuat diagnosis, selanjutnya dokter akan merujuk anak untuk menjalani tes alergi.

Nah, jika ternyata si kecil memang terdiagnosis mengalami alergi dalam ruangan, maka sebagai orangtua perlu untuk mengurangi/menghindarkan si kecil terhadap pajanan alergen. Berikut tipnya:

- Secara teratur bersihkan karpet dari debu dengan menggunakan vacuum cleaner, terutama yang menggunakan sistem penyaringan yang tinggi, sehingga membuat udara menjadi bersih dan aman dari kotoran debu.

- Untuk alergi debu atau tungau, hindari penggunaan karpet terutama di dalam kamar anak. Mengapa? karena karpet banyak menyimpan debu. Begitu juga dengan boneka kain atau berbulu. Bersihkan dengan rutin dan sebaiknya tidak disimpan di kamar si kecil. Selain itu, cuci tirai/gorden, juga sprai, selimut dan keset secara berkala.
- Bila memelihara hewan, jangan tempatkan di kamar anak, melainkan di kandang khusus sehingga kontak anak dengan hewan peliharaan tersebut diminimalkan.

- Bila anak mengalami alergi spora jamur, usahakan agar ruangan tidak lembab, jaga kamar si kecil bersih dan kering.

- Selain itu, obat-obatan juga dapat meringankan gejala alergi yaitu golongan dekongestan, antihistamin, dan steroid. Hanya saja, obat-obatan sebaiknya tidak digunakan dalam jangka panjang.

Nah, jika gejala tidak dapat diatasi dengan pengobatan, dokter mungkin menyarankan membawa anak untuk menjalani immunotherapy guna membantu menurunkan reaksi terhadap alergen. Alergi merupakan salah satu penyakit anak-anak yang paling umum. Jika anak Anda menderita gangguan alergi, kemungkinan ini 'diwariskan' dari orangtua atau dari kerabat terdekat. Para ilmuwan percaya bahwa alergi disebabkan oleh kombinasi antara faktor keturunan dan lingkungan.

Karenanya, tidak mengherankan bila pertama kali anak-anak mengalami alergi terhadap sesuatu yang berada di lingkungan rumah, seperti: hewan piaraan, debu, makanan tertentu, kutu, atau jamur. Pada akhirnya, anak-anak akan mengalami allergen musiman (zat yang memicu reaksi alergi) seperti serbuk bunga dan bisa menjadi alergi itu sendiri.

Alergi pada masa kanak-kanak umumnya adalah asma, hay fever (alergi yang disebabkan allergen tertentu, misalnya serbuk bunga), biduran, dermatitis kontak, dan alergi makanan.

CARA MENGENAL ALERGI PADA ANAK

Waspadai gejala-gejala alergi sebagai berikut:

HAY FEVER

Bersin-bersin, pilek, sesak, gatal-gatal dan hidung berair.
Mata berair, gatal, merah atau membengkak.
Batuk, perdarahan hidung, atau rasa sakit di seputar hidung bagian luar.
Lingkaran hitam di bawah mata.
Mendengkur pada malam hari dan bernapas melalui mulut.
Merasa lelah karena umumnya tidak bisa tidur nyenyak pada malam hari.
Meludah terus menerus.
Sakit kepala tanpa demam.

ASMA

Napas berbunyi, tidak bisa bernapas dan dada sesak sehabis berolah raga atau setelah terkena allergen.
Kulit lebam, mengantuk, detak jantung cepat
Bentuk dada agak melebar (sering disebut dengan istilah 'dada merpati').

BIDURAN

Ruam-ruam kulit terasa gatal, berwarna merah dan membengkak dengan bagian tengah berwarna pucat. Tersebar baik di sekujur tubuh maupun pada satu bagian saja, misalnya wajah. Lokasinya bisa berpindah-pindah. Hilang biduran di satu tempat, muncul biduran di bagian tubuh lainnya.


DERMATITIS KONTAK

Kulit melepuh kecil-kecil, berwarna merah, namun tidak terlalu gatal; alergi biasanya hilang bila penyebabnya hilang.


ALERGI MAKANAN


Bibir bengkak.
Rasa geli di seputar mulut atau tenggorokan.
Muntah.
Perut kembung.
Diare.
Usus besar bekerja lebih aktif.
Perut mulas.

APA YANG MESTI DICERITAKAN KE DOKTER?

Informasi penting artinya untuk dapat menemukan penyebab alergi yang menyerang anak Anda. Laporan Anda mesti lengkap:

Gejala.
Kelainan yang muncul.
Riwayat medis anak (pra kelahiran, waktu kelahiran dan setelah kelahiran).
Riwayat alergi dalam keluarga.
Kondisi lingkungan, termasuk informasi mengenai hewan piaraan dan tanaman yang ada di rumah.
Riwayat makanan secara lengkap.
Kondisi emosi dan sosial masa lalu dan masa kini.
Jika informasi tidak cukup, dokter akan meminta Anda untuk mulai mencatat secara rutin reaksi alergi anak. Jika reaksi alergi ini terjadi hanya pada masa tertentu selama satu tahun, misalnya, maka penyebabnya mungkin serbuk atau jamur musiman.

Jika reaksi alergi terjadi hanya bila mengunjungi orang yang memiliki hewan piaraan, mungkin penyebabnya adalah bulu binatang.


PENCEGAHAN

Pengobatan yang paling ampuh terhadap penyakit alergi adalah dengan menghindari zat-zat penyebab alergi. Meskipun alergi pada masa kanak-kanak tidak bisa dicegah secara total, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya alergi:

Hindarkan si anak dari makanan yang berpotensi menyebabkan alergi: putih telur, susu sapi, sereal gandum, dan madu. Hindari pula makanan-makanan padat sampai usianya mencapai 6 bulan. Secara bertahap kenalkan beberapa makanan baru, mulailah dengan makanan lunak (sereal beras atau gandum).

Bersihkan seluruh rumah dan terutama tempat tidur si kecil supaya sebisa mungkin terbebas dari debu.

Kosongkan dan bersihkan ruang tidur bayi, lepas semua karpet yang menempel di lantai, gantilah dengan lantai kayu atau linolium.

Usahakan untuk mengisi ruang tidur si kecil dengan satu tempat tidur saja dan tutuplah kasur dan boks bayi dengan menggunakan plastik anti debu. Beralihlah menggunakan bantal dakron atau bantal karet, gunakan selimut dari bahan katun dan bukan dari bahan perca atau kapas.

Bersihkan ruangan setiap hari. Saat membersihkan, buka semua pintu dan jendela agar udara segar masuk, kemudian tutup kembali. Saat membersihkan debu, gunakan kain basah atau berminyak supaya debu tidak terbang kemana-mana, semua mainan harus disingkirkan dari kamar si kecil.

Jika mungkin, gantilah semua perabot yang berlapis kain dengan perabot yang terbuat dari bahan yang bisa dilap, seperti lapisan kayu, vinil, atau kulit.

Mungkin Anda perlu memasang 'penyedot' ruangan terutama di dapur dan di kamar mandi.
Hindarkan anak dari binatang piaraan.
Jangan ijinkan orang merokok dalam ruangan, karena perokok pasif bisa memperburuk gejala-gejala alergi.
Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan suntikan alergi pada anak Anda.
Berbagai produk susu ditambahkan pada banyak jenis makanan untuk berbagai alasan dan Anda tentu tidak bisa cepat mengenali karena tidak dicantumkan pada kemasan. Salah satu di antaranya adalah kasein, suatu bentuk protein susu yang bisa menimbulkan alergi makanan.

HAL YANG BISA DISIAPKAN

Perlu bagi orang tua untuk mewaspadai aksi dan efek samping obat-obatan anak. Anak-anak tidak bisa menggunakan obat-obatan yang ditujukan bagi orang dewasa. Sebelum Anda memberi obat, konsultasikan dahulu dengan dokter Anda.

Dokter akan meresepkan obat yang sesuai untuk anak Anda. Tanyakan cara terbaik untuk mengatasi situasi darurat. Anda harus mengerti pertolongan pertama yang harus diberikan bila terjadi serangan asma atau alergi. Mintalah semua anggota keluarga untuk berpartisipasi.

http://mypotik.blogspot.com/2011/03/tips-ampuh-mengatasi-alergi-pada-anak.html

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost